Rabu, 23 Juli 2014

Hati-hati! Program Diet Bisa Berantakan Saat Lebaran




Setelah sebulan berpuasa, tibanya hari kemenangan tentu sangat dinanti. Belum lagi kebiasaan menyantap opor ayam dan ketupat berikut berbagai camilan yang tersedia mendorong lestarinya budaya 'balas dendam'. Namun bagi yang sedang diet, tampaknya kondisi ini bisa jadi ancaman tersendiri.

"Tapi setahu saya enggak banyak ya yang diet terus gagal karena lebaran, tapi ya itu tadi asal kita sadar jumlah makanannya. Orang yang obesitas harus berhati-hati juga sebenarnya," tutur dr Titi Sekarindah, MS, SpGK.

Bagaimana caranya? Menurut dr. Titi antara lain dengan menghindari makan opor berikut kuahnya karena kuah itulah yang mengandung kalori tinggi. Untuk lauk lain, misalnya rendang, jangan dimakan bersama dengan bumbunya karena santannya juga berkalori.

"Ditambah makan sayur yang banyak. Kalau takut dietnya gagal pasti dia jaga diri. Bisa saja dengan lari atau treadmill atau fitness pokoknya diimbangi makanan yang masuk dengan kalori yang dikeluarkan," lanjut pakar gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina tersebut.

Sepakat dengan dr. Titi, dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menambahkan bahwa gagal tidaknya program diet seseorang ketika Lebaran tiba tergantung pada niat yang bersangkutan.

"Kalau memang dia benar-benar pengen beratnya turun ya dia akan jaga, dia akan memaksakan diri untuk tidak banyak makan. Tapi kalau dia memang kurang kuat untuk enggak makan ya sama saja," terang pakar lambung dan pencernaan tersebut.

Konsistensi pada niat ini bisa terlihat pada toleransi orang-orang yang diet ketika ditawari makan, meski hanya selama hari raya saja. Kendati hanya satu-dua hari tapi jika dapat mentolerir tawaran makan, biasanya orang yang diet malah jadi kebablasan, apalagi dengan berlimpahnya jenis makanan yang tersedia. Itu berarti dari awal niatnya untuk menjalankan program diet memang tak cukup kuat.

sumber: health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar