Kamis, 21 Agustus 2014

Manfaat Jahe, Salah Satunya dapat Menghilangkan Stres



Jahe biasa dijadikan sebagai pelengkap bumbu masakan. Biasanya hanya dipakai untuk menghilangkan bau amis pada ikan. Atau dijadikan minuman penghangat badan yang biasa dinikmati dengan menu wedang jahe.

Ternyata, jahe tak cuma bermanfaat untuk itu saja lho. Jahe juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan kita.

Berikut ini manfaat dari rempah khas Indonesia yang perlu Anda ketahui.

1. Meningkatkan nafsu makan
Jahe ternyata dapat meningkatkan nafsu makan. Jadi bagi Anda yang memiliki anak yang nafsu makannya rendah bisa diberikan sedikit parutan jahe mentah sebelum makan. Niscaya, nafsu makan anak Anda pun akan meningkat.
Tak hanya itu, jahe pun mampun menyerap nutrisi penting yang terdapat dalam tubuh.

2. Mencegah perut buncit
Konsumsi makananan secara berlebihan tentu menyebabkan penumpukan lemak di daerah perut. Inilah yang seringkali membuat perut menjadi buncit. Tapi, tak perlu khawatir. Selain menambah nafsu makan, jahe pun ternyata bisa menahan nafsu makan Anda jika dikonsumsi dengan cara yang berbeda.

Dalam artikel yang ditulis dalam British Journal of Nutrition tahun 2006, jahe ternyata memiliki efek pada regulasi gula darah, kolesterol, dan lemak. Beberapa iris jahe yang direbus dengan air hangat dan dikonsumsi sebelum makan bisa meningkatkan metabolisme dan melancarkan pencernaan. Peningkatan inilah yang membuat Anda cepat membakar kalori dan meratakan perut.

3. Mengurangi rasa mual
Rasa mual seringkali dirasakan oleh orang yang berhenti merokok karena nikotin. Rasa mual tersebut terjadi karena nikotin menimbulkan reaksi penarikan di perut. Kunyah setengah ruas jahe dapat membantu Anda atasi rasa mual di perut. Jika tak kuat dengan rasa pedasnya, bisa ditambahkan madu.

4. Menghilangkan stres
Mengonsumsi segelas wedang jahe ternyata tak cuma memberikan efek kehangatan ke tubuh kita. Wedang jahe bisa menjadi cara ampuh untuk meredakan stres.

"Jahe mengandung antioksidan kuat, gingerol, yang membantu membersihkan bahan kimia berbahaya tubuh yang dihasilkan ketika kita khawatir, sehingga jahe dapat membantu stres psikologis juga," jelas ahli gizi, Alice Mackintosh.

Menikmati air panas yang dicampur dengan jahe cincang dan irisan lemon dipercaya dapat memecah asam lambung yang dikeluarkan sistem pencernaan manusia saat sedang stres.

5. Mengobati radang sendi
Selain dikonsumsi sebagai pengobatan dalam, jahe pun dapat digunakan sebagai obat luar. Aktivitas berat tentu membuat sendi-sendi di tubuh terasa nyeri. Untuk mengatasinya, Anda bisa gunakan jahe yang sudah ditumbuk halus dan telah dicampur dengan garam batu dan madu. Campuran ini kemudian dibalurkan ke daerah sendi yang terasa sakit. Jahe memiliki efek anti-inflamasi sehingga bisa membantu kita meringankan rasa sakit karena nyeri sendi.

Sumber: health.detik.com

Senin, 18 Agustus 2014

Stres, Tapi Mengapa Badan Tambah Gemuk?




Saat menghadapi stres biasanya kita cenderung jadi tak bersemangat, susah tidur, dan pikiran terus terfokus pada masalah yang dihadapi. Dalam kondisi demikian, mengapa berat badan tak kunjung turun, bahkan malah bertambah?

Setidaknya ada dua alasan mengapa saat stres kita sering bertambah gemuk. Pertama, kita menjadi lebih sering mengasup makanan yang menimbulkan rasa nyaman. Makanan tersebut biasanya adalah makanan tinggi kalori dan juga tidak sehat.

Hormon-hormon yang dihasilkan tubuh ketika kita sedang stres ternyata juga dapat membangkitkan rasa lapar sehingga kita jadi makan berlebihan.

Selain keinginan makan, stres ternyata juga berpengaruh pada proses metabolisme tubuh. Dalam sebuah penelitian terungkap, saat stres metabolisme tubuh sedikit lebih lambat. Dibanding dengan orang yang tidak stres, mereka yang stres tubuhnya membakar kalori 104 lebih sedikit dalam 24 jam. Jumlah tersebut dalam setahun setara dengan 5 kg!

Sudah metabolisme lebih lambat, kita juga cenderung memilih makanan tidak sehat. Tak heran kalau tubuh semakin melar meski kita mengeluh sedang stres.

"Saat Anda merasa stres dan putus asa, berhati-hatilah terhadap apa yang Anda makan. Simpanlah makanan sehat di kulkas karena saat stres biasanya kita ingin mengasup sesuatu yang cepat disantap," kata Jan Kiecolt-Glaser, peneliti dari Ohio State University yang melakukan studi ini.

Ia menambahkan, meski sulit menghindari stres dalam kehidupan modern, tapi kita bisa mengenali apa yang jadi pemicunya dan mengubah perilaku saat menghadapi stres. Termasuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat.

sumber: health.kompas.com

Jumat, 15 Agustus 2014

5 Bahaya Makanan Pedas




Selain menantang, aneka keripik pedas atau ramen yang menyediakan level-level tertentu untuk menunjukkan tingkat kepedasannya juga membuat seseorang merasa bangga jika ia sukses melahap Si Keripik Pedas. ­­Memang, sih, cabai yang menjadi sumber pedas mempunyai banyak manfaat.

Sebut saja kandungan vitamin C yang tinggi, kandungan capsaicin yang dapat membunuh sel kanker, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan. Namun, seperti kata pepatah lama, segala yang berlebihan tidak akan menimbulkan kebaikan. Begitu juga ketika Anda memakan terlalu banyak makanan pedas.

Diare
Makanan pedas dapat mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya diare. Ketika makanan pedas sudah sampai di usus besar, efek iritasi dari makanan pedas ini akan langsung terasa. Kemudian tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan gejala iritasi. Perlu disadari, setiap orang memiliki kepekaan usus yang berbeda sehingga daya tahan terhadap makanan pedas akan berbeda pula. Jika Anda termasuk sensitif pada makanan pedas, sebaiknya batasi konsumsi makanan pedas.

Gastritis
Konsumsi makanan pedas yang terlalu sering dapat menyebabkan permukaan lambung menjadi rapuh dan mudah mengalami luka. Penyakit itu disebut gastritis alias mag, yang terjadi karena adanya peradangan pada lapisan lambung. Pasalnya, lambung yang sering ditimpa makanan pedas mengakibatkan lapisan-lapisannya menipis dan rentan terkena infeksi.

Alergi
Pernah merasa lidah Anda terbagi menjadi pola-pola tertentu yang mengakibatkan makanan jadi terasa hambar? Hal tersebut dipercaya sebagai akibat dari alergi pada lidah. Sama halnya dengan makanan atau minuman yang terlalu panas, makanan pedas pun dapat mengakibatkan beberapa bagian lidah alergi sehingga nafsu makan Anda berkurang karena ketidaknyamanan.

Sensitivitas lidah berkurang
Pengonsumsian makanan pedas yang berlebihan dapat mengurangi sensasi rasa secara permanen sehingga lidah tidak lagi responsif dalam mengecap rasa. Jika Anda merasa semakin lama semakin kuat mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya berhati-hati. Bukan berarti Anda semakin terbiasa, bisa jadi sensitivitas indera pengecap berangsur aus. Paling fatal, lidah tidak lagi berfungsi maksimal untuk menentukan porsi makanan pedas yang dapat kita tolerir.

Insomnia
Makanan pedas pun dapat mengganggu pola tidur. Sejatinya, tubuh Anda perlu rileks ketika Anda hendak tidur, terutama pada siklus pertama menuju saat terlelap karena makanan pedas juga dapat meningkatkan temperatur tubuh dan memicu detak jantung lebih cepat. Maka hindari makanan pedas sebelum Anda pergi tidur, ya!

Sumber: kompas.com

Kamis, 14 Agustus 2014

6 Manfaat Sehat dari Makanan Pedas




Makanan pedas merupakan makanan yang unik. Menusuk lidah dengan sensasi panasnya, namun rasanya tetap disukai oleh banyak orang. Bahkan ada pula yang berprinsip, tidak bisa makan tanpa makanan pedas.

Satu teori yang mungkin menjelaskan hal ini adalah manusia menyukai sensasi. Manusia secara aneh menemukan kenikmatan dari hal-hal yang seharusnya menakutkan dan menyakitkan, seperti menaiki roller coaster atau berlari maraton. Ini adalah pertarungan antara pikiran dan tubuh, dan dimenangkan oleh pikiran.

Di samping itu, di balik sensasi pedas yang menusuk lidah, makanan pedas juga memiliki segudang manfaat kesehatan bagi tubuh. Simaklah 6 manfaat makanan pedas berikut.

1. Menurunkan berat badan
Makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme yang berdampak pada penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan senyawa utama dalam cabai yang disebut capsaicin memiliki efek termogenik dan membantu tubuh untuk membakar lebih banyak kalori setelah makanan dimakan.

2. Menyehatkan jantung
Penelitian menunjukkan, orang yang terbiasa memakan makanan pedas memiliki jumlah insiden serangan jantung dan stroke yang lebih kecil. Alsannya karena cabai dapat mengurangi efek merusak dari kolesterol "jahat" atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan capsaicin memiliki efek antiinflamasi. Inflamasi merupakan faktor risiko dari penyakit jantung.

3. Mencegah kanker
Menurut American Association for Cancer Research, capsaicin memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker dan leukemik. Rempah-rempah tertentu seperti kunyit yang ditemukan dalam bubuk kari dan mustard dapat memperlambat penyebaran kanker dan pertumbuhan tumor. Kombinasi kunyit dengan lada hitam akan membuat efeknya berlipat ganda.

4. Menurunkan tekanan darah
Vitamin A dan C dapat memperkuat dinding otot jantung, dan panas dari lada akan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Sehingga dengan mengonsumsi makanan mengandung lada secara keseluruhan dapat memperbaiki sistem kardiovaskular.

5. Memperbaiki mood
Makanan pedas dapat meningkatkan produksi hormon yang membuat perasaan menjadi bahagia, seperti serotonin. Maka makanan pedas dapat membantu meringankan depresi dan stres.

6. Mencegah Parkinson
Sebuah penelitian baru yang dipublikasi dalam jurnal Annals of Neurology menemukan bahwa mengonsumsi lada dua kali seminggu dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan penyakit Parkinson hingga lebih dari sepertiganya. Hal ini berhubungan dengan kandungan nikotin dalam lada yang dapat mencegah kerusakan saraf.

Namun konsumsi makanan pedas perlu tetap di jaga jumlah dan intensitasnya, karena selain mempunyai efek positif makanan pedas pun memiliki beragam efek negatif.

Sumber:  health.kompas.com

Rabu, 13 Agustus 2014

Makanan yang Bantu Atasi Stres dan Cemas



Banyak orang yang memilih untuk makan junk food seperti es krim, cookies, atau donat saat merasa sedih, galau, stres ataupun cemas. Namun sebenarnya bukan itu makanan yang seharusnya dipilih, karena ada makanan-makanan tertentu yang dapat mencegah sekaligus mengatasi kegalauan.
Jeanne Ricks, direktur kesehatan holistik dari CIty College, New York, mengatakan, ada makanan tertentu yang secara positif dapat mengubah senyawa kimia otak. Bahkan, dengan mengonsumsi makanan-makanan tertentu ini, sebagian orang tak perlu lagi mengonsumsi obat antidepresan untuk mengusir stres mereka.
"Makanan ini tidak hanya meningkatkan mood, tetapi juga dapat mengurangi kadar stres dan cemas. Maka sebelum mengonsumsi obat antidepresan, makanan sebetulnya juga bisa dijadikan terapi," ujarnya.
1. Cokelat hitam
Cokelat hitam selama ini diketahui mampu mengurangi kadar kolesterol "jahat", mengurangi tekanan darah, mengurangi risiko penyumbatan aliran darah. Namun ternyata para pakar juga menggunakannya untuk mengurangi risiko gangguan mood. Hampir sama dengan wine, cokelat hitam mengandung resveratrol, antioksidan yang memperbaiki sistem imun. Senyawa ini juga dapat meningkatkan produksi endorfin di otak yang merupakan target dari obat-obatan antidepresan.
2. Buah dan sayur
Pakar mengaitkan diet sehat dengan mood dan kesehatan jantung yang lebih baik, salah satunya yaitu dengan mengonsumsi buah dan sayur. Mengurangi konsumsi gula buatan dan menggantinya dengan sayur dan buah merupakan cara yang baik dalam meningkatkan kadar serotonin.
3. Telur
Mengandung nutrisi esensial seperti protein, kalsium, vitamin D dan A, tiamin, riboflavin, dan pantotenik, telur dapat menjadi salah satu pilihan terapi untuk gejala depresi. Telur juga merupakan bahan pangan yang alami dan kaya mineral sehingga dapat memberikan rasa nyaman bagi tubuh.
4. Ikan berlemak
Ikan berlemak, khususnya asam lemak omega-3 merupakan salah satu makanan yang disarankan untuk mengobati dan mencegah penyakit jantung. Namun makanan ini juga bermanfaat untuk mengatasi gangguan mood, termasuk depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Asam eikosapentaenoat (EPA) yang merupakan asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam salmon, tuna, dan ikan berlemak lainnya dapat mengurangi peradangan di otak, sementara asam dokosapentaenoat (DHA) dapat memperbaiki persinyalan pada senyawa-senyawa kimia dalam otak.


Sumber: health.kompas.com